Kebumen, 14/07/2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 56 Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto resmi diterima oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Kebumen, bapak R. Agung Pambudi, SIP. M.Si. dalam apel penerimaan yang berlangsung di Pendopo Kabumian, Kabupaten Kebumen.

Kegiatan apel yang diikuti sebanyak empat ratus lima mahasiswa UIN SAIZU Purwokerto disambut hangat oleh Sekda Kabupaten Kebumen dan camat serta kepala desa dari kecamatan lokasi penempatan KKN. Kegiatan ini menjadi wujud kerja sama antara UIN SAIZU Purwokerto dan Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat Kebumen.

Asisten 1 bidang Pemerintahan Kabupaten Kebumen, Bapak R. Agung Pambudi dalam sambutannya menyampaikan bahwa apresiasi dan harapan besar atas kehadiran para mahasiswa KKN. “Kami menyambut baik kedatangan mahasiswa UIN SAIZU. Semoga kehadiran mereka dapat memberikan kontribusi nyata dan berdampak positif bagi masyarakat desa, khususnya dalam bidang pendidikan, keagamaan, pemberdayaan ekonomi, serta peningkatan kualitas hidup warga,” ujarnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa "mahasiswa KKN UIN SAIZU Purwokerto di tempatkan di beberapa desa di Kabupaten Kebumen, salah satunya desa Sempor", ungkap Sekda.

Kepala Desa Sempor Bapak Diyanto menyampaikan bahwa program KKN merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kami berharap mahasiswa mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, membawa semangat akademik dan religiusitas dalam setiap program yang dijalankan di lokasi KKN,” ungkapnya.

KKN 56 UIN SAIZU Purwokerto tahun ini mengusung tema "Membangun Ekosistem Untuk Pemberdayaan Masyarakat, Kesehatan dan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal", yang akan berlangsung selama 40 hari di berbagai desa di wilayah Kabupaten Kebumen. Mahasiswa akan terlibat dalam berbagai program kerja seperti pelatihan UMKM, penyuluhan kesehatan, pendidikan keagamaan, serta penguatan nilai-nilai toleransi dan kebangsaan.